Lajnah Siyasah HTI Sumedang

Monday, January 30, 2006

Program GSH Tekan Jumlah Lahan Kritis

Sekira 18.300 hektare (ha) lahan hutan dan perkebunan di Kabupaten Sumedang, saat ini tergolong masih dalam kondisi kritis. Angka tersebut, sedikit menurun ketimbang luas lahan kritis dua tahun sebelumnya yang mencapai sekira 19.200 ha.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumedang, Drs. Ir. H. Dedi Supriatdi, Sabtu (28/1), pengurangan luas lahan kritis seluas itu dicapai pihaknya bersama masyarakat, melalui tiga program penghijauan.

Kegiatan yang selama ini berjalan, yakni program pemerintah pusat berupa Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL), program Pemerintah Provinsi Jabar berupa Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis serta program Pemkab Sumedang berupa Gerakan Sumedang Hijau (GSH).

Dedi Supriatdi menyebutkan, khusus untuk kegiatan GNRHL 2003, tim evaluasi GNRHL menilai, tingkat keberhasilan kegiatan GNRHL 2003 di Sumedang mencapai angka 60 %. Sementara, target GNRHL ditetapkan hanya 55 %. Sedangkan, untuk hasil gerakan yang sama tahun 2004 dan 2005, saat ini, masih dievaluasi.

"Kalau dilihat dari angka hasil tim evaluasi 2003, serta pengamatan kami pada lahan kritis yang telah kita rehabilitasi dengan penanaman bibit pohon melalui GNRHL 2004 dan 2005, tampaknya, hasil dari GNRHL 2004-2005 pun, bisa melebihi taget," tuturnya.

Awal Januari

Dedi Supriatdi mengungkapkan, luas lahan kritis yang akan dan sebagian telah direhabilitasi pada tahun 2006 lebih kurang mencapai 2.698 ha, terbagi atas 2.100 ha melalui program GNRHL, dan 598 ha melalui program GRLK.

"Untuk GRLK, penanamannya, sudah kita laksanakan awal Januari lalu," ujarnya sambil menambahkan, untuk mengatasi lahan kritis, pihak pemkab dan masyarakat Sumedang, dalam beberapa tahun terakhir juga telah menggalakkan kegiatan penghijauan melalui Gerakan Sumedang Hijau (GSH).

Dia mengatakan, melalui tiga program rehabilitasi lahan, yakni GNRHL, GRLK, dan GSH, semua lahan kritis di Kabupaten Sumedang, ditargetkan akan teratasi atau terehabilitasi semua pada tahun 2009.

Dingatkan pula, kepada para pengusaha pemenang tender dalam hal pengadaan bibit pohon untuk GNRHL maupun GRLK, mengutamakan bekerja sama serta memenuhi kebutuhan bibitnya dari para petani penangkar bibit pohon yang ada di Sumedang.

Di sisi lain, petani penangkar bibit pohon yang ada di Sumedang sedang bergairah kembali dengan adanya program rehabilitasi hutan. Apalagi, ada kewajiban dari para pemenang tender untuk memanfaatkan bibit pohon dari petani penangkar yang ada di Sumedang.

Sumber : Harian Pikiran Rakyat

Thursday, January 26, 2006

GEMA TAHUN BARU ISLAM

Tema :

"Menggalang Ukhuwah, Meraih Kebangkitan Umat Islam"

Acara

Tabligh Akbar :
KH. Ir. Muhammad Al-Khaththath (DPP HTI dan Pengurus MUI Pusat)

Orasi-orasi :
Perwakilan Komponen Umat Islam

Pawai Tahun Baru Islam :
Masjid Besar Tanjungsari, Sumedang

Waktu
Senin, 30 JAnuari 2006/malam 1 Muharram 1427 H

Penyelenggara :
HTI Cabang Sumedang dan komponen masyarakat Islam Tanjungsari Sumedang

CP. Ir. Acep Muhyidin (Humas HTI Sumedang)Hp. 081322224144

DISKUSI PUBLIK ; Renungan Akhir Tahun 1426 H

Tema :
Ulama, Pesantren, dan Masa Depan Umat Islam;: Membongkar Makar di Balik Isu Terorisme

Pembicara:

1.KH. Prof. DR. Hambali, M.Sc. (Pengurus MUI Pusat)
2.KH. Ir. Ismail Yusanto, MM. (Jubir Hizbut Tahrir Indonesia)
3.Polres Sumedang

Tempat:

Gedung Islamic Center Sumedang

Waktu:

Minggu, 29 Januari 2006
Pukul 08.00 – 11.300 WIB

Penyelengara : Hizbut Tahir Indonesia Cabang Sumedang

CP. Yusuf I. Iskandar HP. 081320549842

Gratis dan terbuka untuk umum

Wednesday, January 25, 2006

4.000 Pelanggan Kembali Peroleh Air dari PDAM

SUMEDANG, Ribuan pelanggan air bersih PDAM di Kecamatan Sumedang Selatan dan Sumedang Utara, mulai Minggu (15/1) pagi, kembali mendapat suplai air secara normal dari jaringan pipa PDAM. Sebelumnya, warga di dua kecamatan itu, enam hari tidak mendapat pasokan air bersih dari keran jaringan pipa PDAM.

Suplai air secara normal terhadap sekira 4.000 pelanggan air bersih PDAM di dua kecamatan itu, baru bisa terpenuhi PDAM setelah pipa utama penyalur air dari sumber mata air Citekin, yang putus akibat tertimpa dan tergusur tanah longsor di perbukitan Blok Citamiang, sekitar Dusun Nagorak, Desa Margamekar, Kec. Sumedang Selatan, Sabtu (14/1) tersambungkan kembali dengan pipa baru.

Kepala Bagian Umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumedang, Rd. Moch. Taufiq menyebutkan, upaya penyambungan jaringan pipa di lokasi longsor tersebut, berhasil diselesaikan pihaknya, Sabtu (14/1), sekira pukul 21.00 WIB. Sebagaimana direncanakan, bagian pipa baja berdiameter 300 milimeter sepanjang lebih kurang 90 meter yang putus dan rusak tertimpa longsor, semuanya diganti dengan 15 batang pipa baru berdiameter sama dari jenis paralon.

Moch. Taufiq, menyebutkan, jumlah pelanggan PDAM di kawasan Sumedang kota yaitu di Kecamatan Sumedang Selatan dan Utara, saat ini seluruhnya, ada sekira 6.000 pelanggan. Dari jumlah tersebut, 4.000 di antaranya masing-masing sekira 3.000 pelanggan di Sumedang Selatan dan 1.000 pelanggan di Sumedang Utara, selama ini berada atau mendapat pasokkan air dari jaringan pipa yang bersumber dari mata air Citekin. Sisanya, disuplai air dari jaringan pipa mata air Cipanteneun, Kecamatan Cimalaka, dan dari Cipongkor, Kecamatan Rancakalong.

Seperti diberitakan "PR" sebelumnya, keran-keran air PDAM di 4.000 pelanggan PDAM di kawasan Sumedang kota, sejak Senin (9/1) sore, tiba-tiba tidak bisa mengeluarkan air. Hal itu terjadi, akibat pada sore tersebut, bagian pipa utama penyalur air dari sumber air Citekin terputus serta terlepas dari rangkaian jaringannya, tertimpa dan tergusur tanah longsor di Blok Citamiang.

Upaya penyambungan kembali pipa yang terputus longsor tersebut, semula diperkirakan pihak PDAM, rampung dan bisa menyalurkan kembali airnya, Kamis (12/1) malam. Namun, rencana itu terganjal oleh adanya longsor susulan di lokasi yang sama, pada Kamis (12/1) sekira pukul 18.30 WIB.

Akibat longsor susulan, semua hasil pekerjaan pihak PDAM di lokasi longsor, tertimbun serta sebagian hancur berantakan. Pihak PDAM dipaksa harus mengulang pekerjaannya itu dari awal lagi dan baru bisa menyelesaikanya, Sabtu (14/1) malam.(A-91)

sumber: Pikiran Rakyat - 16 Januari 2006

IPDN Jatinangor Pecat 10 Prajanya

Sumedang, 23 Januari 2006 18:30
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, secara resmi memecat 10 praja (mahasiswa)-nya, karena melanggaran pemberatan, dalam suatu upacara penjatuhan sanksi, Senin.

Selain seorang dipecat tidak hormat dan sembilan dipecat secara hormat tersebut, lembaga pendidikan calon pamongpraja itu juga memberikan sanksi kepada 34 praja IPDN lainnya yang terbukti melakukan pelanggaran ringan. Dari para pelanggar tersebut delapan di antaranya praja putri.

Sepuluh orang yang mendapat sanksi pemecatan itu, masing-masing praja asal NTT, Sumsel, Papua, Jabar dan Maluku. Adapun praja yang dipecat masing-masing bernama Edwar Gusbau, Akbar Mustofa, Reza Andi, Ismail Wong Simon, Andi Jubair, Reza Nureza, Manuel Yuma, Munawir, dan Nariwan Simon.

Pemecatan tersebut ditandai dengan pelepasan atribut dan tanda keprajaan oleh Plt Rektor IPDN Ny Diah Anggraeni dalam suatu upacara pemberian sanksi di hadapan ratusan siswa IPDN lainnya.

Di bawah guyuran hujan lebat, para praja yang dipecat tidak hadir seluruhnya, sedangkan yang mendapatkan sanksi indisipliner dari mulai sanksi penurunan satu tingkat lebih rendah, juga penghilangan jatah liburan. Mereka tampak menundukkan kepala, dan beberapa di antaranya tidak kuasa menahan tangis.

"Mereka selain dipecat, juga diwajibkan mengembalikan uang kuliah yang jumlahnya bervariasi dari Rp 7 juta hingga Rp 17 juta per orang," kata Ptl Rektor IPDN Diah Anggraeni kepada wartawan, usai upacara.

Para mantan praja itu, kata dia, telah kehilangan haknya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). "Hak mereka sebagai PNS otomatis hilang, karena kami merekomendasikan mereka konditenya tidak baik," kata dia.

Ia mengatakan, pelanggaran yang terberat dilakukan sepuluh praja itu, masing-masing melakukan perbuatan melanggar susila, penyalahgunaan narkotika, dan melakukan perbuatan kriminal. Sedangkan yang mendapat hukuman ringan, yakni mereka telah melanggar ketentuan normatif.

Bahkan dalam kesempatan itu, sebayak dua unit pesawat telepon genggam milik praja "dimusnahkan" dengan cara dicelupkan ke dalam air.

"Dua barang bukti berupa HP itu terpaksa dimusnahkan dan pemiliknya dikenakan sanksi administratif, karena membawa HP ke ruang perkulihan sangat dilarang," katanya. [TMA, Ant]

sumber : www.gatra.com

komentar :
gak cukup hanya memecat siswa yang melakukan pelangaran, harusnya memecat pula pola pendidikan sistem kapitalis ini yang mendrong manusia untuk melakukan pelenggaran. ganti dengan sistem Islam, insya Allah selamat dunia akherat.

Raja Malaysia Main Golf, Sumedang Dijaga Ekstra Ketat

SUMEDANG--MIOL: Raja Malaysia Seri Paduka Baginda Yang Di-Pertuan Agong XII Malaysia Tuanku Syed Sirajudin Ibni Al-Marhum Syed Putra Jamalullail menyempatkan diri main Golf di Lapangan Golf Giri Gahana di Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Minggu.

Kehadiran raja tersebut mendapat penjagaan ekstra ketat, tidak hanya dari pihak kepolisian, namun juga tentara, mulai dari mulut Tol Cileunyi sampai dengan tempat bermain golf.

"Mungkin karena yang bermain golf itu seorang kepala negara sehingga pemerintah Indonesia tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap tamu kehormatannya itu, sehingga perlu dijaga secara ketat," kata Manager Golf Giri Gahana Andreas Sitepu di sela-sela acara itu.

Raja Malaysia bersama Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan, Pangdam III Siliwangi Mayjen Sriyanto, Kapolda Jabar Irjen (Pol) Drs Edi Darnadi dan Bupati Sumedang H Don Mudiono SH MSi sebagai tuan rumah, bermain golf bersama yang dimulai sejak Pukul 08.00 pagi sampai dengan Pukul 12.00 WIB.

Sementara Permaisuri Agong Tuanku Fauziah Binti Al-Marhum Tengku Abdul Rashid mengadakan acara tersendiri bersama ibu menteri sosial, ibu gubernur Jabar, istri Kapolda dan istri Pangdam III, berbelanja di Factory Outlet Rumah Mode dan Galery Nyoman Nuarta.

Penjagaan ketat aparat kepolisian dan sejumlah tentara tidak hanya di dalam lapangan golf saja, tetapi juga di luar lapangan yang tampak lima sampai enam polisi siaga antara jarak 200 meter.

"Kami tidak ingin kunjungan ini tidak berjalan dengan sukses, karena yang datang adalah orang nomor satu di Malaysia, sehingga kami harus melindunginya secara ketat demi menjaga hubungan baik antar kedua negara," kata Kapolres Sumedang AKBP Drs Eddy Mulyono MH.

Tidak ada acara resmi pada kegiatan main golf di Sumedang tersebut. Seri Paduka Baginda yang Di-Pertuan Agong XII Malaysia benar-benar menikmati hari libur tersebut dengan berolahraga.

Setelah usai bermain golf dan makan siang di sana, Raja Malaysia itu kembali ke tempat menginapnya di Hotel Sheraton Bandung untuk istirahat sejenak.

Kemudian, pada pukul 14.00 WIB mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa Malaysia di Bandung, dan pukul 18.35 WIB bertemu dengan Walikota Bandung Dada Rosadadi Pendopo Kota Bandung Jalan Dalem Kaum Bandung.

Raja Malaysia dan Permaisuri beserta rombongan berada di Bandung sejak hari Sabtu (21/1) dalam rangka pemberian gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung kepada Seri Paduka Baginda Yang Di-Pertuan Agong XII Malaysia Tuanku Syed Sirajudin Ibni Al-Marhum Syed Putra Jamalullail dalam bidang jasa publik.

Raja Malaysia itu dianugerahkan gelar kehormatan itu atas kepeduliannya terhadap bidang pendidikan, dan perhatiannya dalam memajukan pendidikan di Malaysia didasarkan pada keyakinannya bahwa pendidikan merupakan salah satu cara dalam membangun sumber daya manusia.

Raja Malaysia dan rombongan akan kembali lagi ke tanah airnya pada hari Senin (23/1) menggunakan Pesawat Khusus Malaysian Special Aircaft BBJ 737-300 dari Bandara Husein Sastranegara Bandung, yang dilepas oleh Gubernur Jabar Danny Setiawan, Ketua DPRD Jabar HAM Ruslan, Pangdam III Siliwangi Mayjen Sriyanto, Kapolda Jabar Irjen (Pol) Drs Edi Darnadi dan Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar Halius Hosen SH.
(Ant/OL-03)

Komentar :

Ya... begitulah.. no comment!!!

SKENARIO ACARA

TRAINING ANALISIS POLITIK DAN MANEJEMEN OPINI PUBLIK
Lajnah Siyasah HTI Sumedang Darussalam

Materi 1: Training Analisis politik (Menjadi Politisi Transformatif)
Pembicara: Ustadz Farid Wajdi, S. Ip.
Waktu: 08.00-09.30: Materi
09.30-10.30: Praktek

Materi 2: Training Manajemen Opini Publik
Pembicara: Ust. Ryan Syababy
Waktu: 10.30-12.00: Materi
12.00-13.00: Rehat
13.00-14.00: Praktek

Materi 3: Analisis Ekonomi Pembangunan
Pembicara: Ust. Agus M. Handaka, S. Pi., M.T
Waktu: 14.00-15.30: Materi
15.30-16.00: Rehat
16.00-17.00: Materi

Tuesday, January 24, 2006

PENGUMUMAN

Training Siyasi & MOP plus

Pembicara:
1.Training Tahlil Siyasi; Ust. Farid Wajdi, S. Ip. ( DPP HTI)
2.Training MOP : Ust. Ryan Syababy, S.Sos (HUMAS HTI Jawa Barat)
3.Training Ekonomi Pembangunan: Ust. Agus Handaka, S. Pi., M.T (Ketua DPD HTI Sumedang)
Waktu: Minggu, 12 Februari 2006 pkl 08.00 s.d. 17.00 WIB
Tempat masih dalam konfirmasi

Kriteria karyawan dan pelajar yang layak mengikuti acara ini:

A. Membuat analisis politik tentang suatu permasalahan yang menimpa umat baik lokal, nasional, maupun internasional dalam bentuk tulisan.
B. Tulisan dikumpulkan ke manajer masing-masing paling lambat dua minggu sebelum hari pelaksanaan.
B. Bagi para karyawan dan pelajar yang beruntung alias tulisannya lolos pada tahap seleksi, wajib mengikuti acara training.

Selain mengutus para karyawan dan pelajar yang lolos pada tahap seleksi, setiap manajer juga berhak mengutus dua orang karyawan atau pelajar tanpa harus mengikuti seleksi untuk mengikuti kegaiatan training ini.

Terima kasih dan salam manis.



Prima Firmansyah
Penanggung Jawab Acara

Tuesday, January 17, 2006

UPDATE BERITA SUMEDANG

Priangan (Selasa-Rabu, 27-28 Desember 2005)
Rencana Kedatangan Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono ke sumedang dalam kaitan dengan peletakan batu pertama pembangunan proyek bendungan jatigede sekitar bulan mei atau juni 2006, mendapat reaksi keras dari masyarakat jatigede. Hal ini terkait dengan ganti rugi dan relokasi penduduk daerah calon genangan yang belum tuntas.

Priangan (Kamis-Jum’at, 5-6 Januari 2006)
Merebaknya kasus penggunaan zat terlarang dalam makanan, disikapi lambat oleh pemkab sumedang. Terbukti, setelah beberapa kabupaten telah lebih dulu melakukan pencegahan, pemkab sumedang baru mulai membentuk tim khusus.

Priangan (Kamis-Jum’at, 5-6 Januari 2006)
Sebagian Besar Pengurus lingkungan di kecamatan jatinangor menolak untuk dilibatkan dalam tim verifikasi data keluarga miskin calon penerima BLT. Alasannya Trauma terhadap kejadian Pembagian BLT tahap I

Priangan (Kamis-Jum’at, 5-6 Januari 2006)
Kepala Sub-Dinas P2P (Pembrantasan dan pencegahan penyakit) dinas kesehatan Sumedang dr. Sri Nurhayati dipecat dari jabatannya. Terkait dengan penyalahgunaan wewenang (kata sekda Sumedang, Atje Arifin, S.H)

Priangan (Kamis-Jum’at, 22-23 Desember 2006)
Menjelang Musim Tanam, Petani sumedang mengeluhkan kelangkaan Pupuk. Kepala dinas pertanian kabupaten sumedang berdalih bahwa pupuk terkesan langka karena pemerintah sengaja mengendalikan distribusinya.

Pringan (kamis-Jum’at, 8-9 Desember 2005)
Penderita penyakit jiwa diKab. Sumedang cenderung meningkat. Hal itu dibuktikan dengan tingginya angka kunjungan pasien penderita penyakit ini ke puskesmas-puskesmas.

Priangan (kamis-Jum’at, 8-9 Desember 2005)
Atje Arifin Abdullah, S.H., S.IP. dipastikan akan nmengisi posisi sekretaris daerah Kab.Sumedang yang selama ini dijabat sementara oleh Asda Administrasi, Ahmad Kusnadi, S.H., M.M. Hal ini diketahui, setelah turunnya surat dari Depdagri yang memutuskan Atje Arifin terpilih menjadi sekda kab. Sumedang.

Priangan (kamis-Jum’at, 8-9 Desember 2005)
Sejumlah kepala cabang dinas (KCD) pendidikan kab.sumedang mengeluhkan kecilnya dana operasional yang diberikan pemkab melalui dinas pendidikan. Menurut kalangan KCD, biaya operasional cabang dinas pendidikan selama ini hanya mengandalkan belas kasihan kepala sekolah dan guru diwilayah kerjanya masing-masing.


Priangan (kamis-Jum’at, 8-9 Desember 2005)
Para camat disumedang, ramai-ramai menukarkan mobil dinasnya dari mobil suzuki carry dan katana menjadi suzuki APV tipe GL, dipem.kab sumedang.

Priangan (kamis-Jum’at, 8-9 Desember 2005)
Badan jalan sumedang-subang di KM 13, dikawasan panisan, Dermaga desa pengadengan, Rancakalong, Kab.Sumedang tertutup longsor batu, pepohonan dan lumpur sejak pukul 01.00, senin dini hari (12/12).


Priangan (kamis-Jum’at, 8-9 Desember 2005)
Jika tidak ada aral melintang, Sekda Kab.Sumedang terpilih akan dilantik paling lambat pada kahir tahun 2005. yang akan disertai dengan pelantikan para pejabat lain dilingkungan pemkab sumedang.



Priangan (kamis-Jum’at, 8-9 Desember 2005)
Di tengah kemeriahan HUT ke-60 PGRI di Alun-alun sumedang, 52 guru terpencil dapat “Hadiah” Motor dari pemda setempat.

Priangan (kamis-Jum’at, 8-9 Desember 2005)
Praktik tukar menukar pemegang kartu Gakin, ternyata masih terjadi. Seperti apa yang ditemukan Tim UPM (Unit pengaduan masyarakat) Bidang kesehatan saat mengadakan audit kasus dibeberapa kecamatan. Hal ini dipicu oleh ketidaktahuan masyarakat tentang prosedur pengajuan pembuatan kartu Gakin.

Priangan (Selasa-Rabu, 20-21 Desember 2005)
Meski ada BOS, sekolah tetap pungut iuran. Dimana ketegasan Dinas pendidikan?
Padahal bupati sumedang sudah mengeluarkan surat edaran untuk tidak melakukan pungutan-pungutan disekolah yang membebani para orang tua siswa.

Priangan (Selasa-Rabu, 20-21 Desember 2005)
PKL bisa menjadi kendala meraih Adipura.
Berkaitan dengan lomba adipura, pkl akan ditertibkan, sementara untuk jangka panjang untuk penertiban PKL ini akan ada penataan kota seperti jalan akan diperlebar dan trotoar akan dipersempit. Ungkap H. Ali Badjri, Selaku ketua tim pengaturan, pembinaan dan penertiban PKL Kab.Sumedang.